Sabtu, 12 November 2011

Babel Optimalkan Potensi Cinderamata

PANGKALPINANG--MICOM: Apabila berkunjung ke Provinsi Bangka Belitung akan menjumpai beraneka macam cindera mata souvenir daerah yang terbuat dari timah, tumbuh-tumbuhan hingga biota laut seperti kerang dan sebagainya. 

Souvenir itu pun terpampang di beberapa ruko sentra penjualan souvenir yang terletak di Jalan Soekarno Hatta (Ruko Pemda) Pangkalpinang, Provinsi Bangka Belitung. 

Babel Optimalkan Potensi CinderamataSalah satunya ruko milik Iska, 37, perantau asal Yogyakarta. Ia mengatakan dirinya mulai membuka toko souvenir tersebut dua tahun silam. Berawal dia berkunjung ke Pangkalpinang melihat kenyataan sulit sekali mencari souvenir daerah tersebut, kalau pun ada harganya sangatlah mahal. 

"Toko ini baru dua tahun saya rintis, semuanya berawal ketika saya main ke Pangkalpinang saya sulit sekali mencari souvenir daerah tersebut kalau pun ada harganya mahal, sebab terbuat dari timah, beda halnya dengan makanan," kata Iska. 

Setelah dua tahun, dia mengaku hampir semua souvenir hasil buah tangan masyarakat asli Babel ada di tokonya. Namun, di tengah perjalanan daya tarik wisatawan khususnya perorangan untuk membelinya masih kurang, kebanyakan souvenir di beli wisatawan yang dibawa Pemerintah Provinsi Bangka Belitung. 

"Sekarang ini hampir semua souvenir asal Babel ada di toko kita, hanya saja setelah dua tahun berdiri sulit sekali untuk menarik perhatian wisatawan perorang," ujarnya, Selasa (21/6). 

Ia menyebutkan bahan baku souvenir yang ada di tokonya saat ini didominasi biota laut, seperti kerang-kerangan, siput, dan sebagainya, selain itu ada juga terbuat dari batu satam, akar bahar. 

"Souvenir dari kerang dan siput banyak kita buat seperti boneka, hiasan dinding, gantungan kunci, tirai (simping), topi, peci dan sebagainya harga mulai dari Rp10.000 hingga Rp100.000. 

Souvenir yang paling mahal diakuinya yang terbuat dari timah, dengan bentuk tempat golf dan kereta, kapal-kapalan seharga ratusan ribu rupiah hingga jutaan. 

"kalau souvenir dari timah memang mahal kan bahan bakunya dari timah, rata-rata yang beli masyarakat kalangan tengah ke atas," ujarnya. 

Di tempat terpisah, Kepala Dinas Pariwisata Provinsi Bangka Belitung Yan Megayandi mengatakan, wisatawan yang berkunjung ke Babel 2010 meningkat dibandingkan 2009 dengan persentase 30-40 persen. Seharusnya, kalau angka kunjungan wisatawan meningkat angka penjualan souvenir pun harus demikian. 

"Kita mengadakan perlombaan kerajinan souvenir agar penampilan souvenir-souvenir ciri has daerah ini lebih menarik dan di kenal para wisatawan," imbuhnya.





Penulis : Rendy Ferdiansyah
MediaIndonesia.com


Tidak ada komentar:

Posting Komentar