Diambil dari abudira.wordpress.com
Perkembangan industri kreatif di Indonesia saat ini memang berkembang pesat. Tak terkecuali industri kreatif yang menyentuh bidang garmen dengan bentuk distronya. Kalau jaman saya kecil dulu, kaos oblong itu gambarnya tokoh-tokoh kartun dan artis dari luar negeri, namun saat ini kaos oblong sudah berkembang yang Indonesia banget.
Saya masih ingat kaos oblong saya dulu bergambar New Kids on The Block (NKTOB), Arnoldz The Terminator, Silver Stallone Si Rambo dan Rocky, dan banyak lainnya. Sedangkan kaos anak-anak sekarang bergambar Spiderman, Dora The Explorer, Upin dan Ipin, dan teman-teman tokoh anak-anak lainnya.
diambil dari pakethotel.com
Namun anak-anak saya memang agak beda. Mereka tidak terlalu suka dengan kaos bergambar ala anak-anak lainnya. Mereka lebih suka kaos polos dengan kombinasi warna atau kaos dengan tulisan lucu lainnya. Oleh karena itu, mereka senang sekali saat Omnya yang pulang dari Jogja membelikan mereka kaos khas Jogja yang sekarang dikenal dengan trademark Dagadu.
Ya, kalau di Jogja ada pabrik kaos yang bernama Dagadu yang memproduksi kaos dengan berbagai gambar atau sablonan unik. Temanya tidak lepas dari yang bersifat lucu-lucuan dari berbagai plesetan, berbagai pesan moral dans embiyan yang dikemas dalam kartun lucu. Saking larisnya kaos ini di Jogja, banyak sekali pedagang asongan yang menjajakan kaos Dagadu di kereta Api yang melewati Joga, hingga terminal bis dan di jalanan.
diambil dari duniadistro.multiply.com
Joger, Made in Bali (baca: si Made dari Bali)
Sedangkan di Bali, pasaran kaos kreatif dikuasai oleh Joger yang memang menjadi pionir produsen kaos kreatif di Indonesia. Berbasis di Bali, Joseph Theodorus Wulianadi mendirikan Joger dengan mendeklarasikan diri sebagai Pabrik Kata-kata. Berbagai ribuan kata atau kalimat plesetan ala “Kelirumolog Jaya Suprana” ditempelkan pada kaos ada Joger ini. Jangan heran jika Anda menggunakan kaos Joger, kemudian orang-orang disekitar yang membaca tulisan kaos Anda, akan tertwa berguling-guling sambil memegang perutnya. (Ah lebay). Ya pokoknya, Joger ini adalah kaos kreatif pertama yang saya ketahui di Indonesia.
diambil dari chuonk.wordpress.com/
Namun sudah lama saya tidak mengikuti perkembangan Joger, apakah dia masih mengandalkan kalimat-kalimat lucu dan menggugah kita untuk berfikir dan tertawa, ataukah Joger juga sudah mulai memperbaiki desain grafisnya sehingga kaya warna ala Dagadu dan berbagai kaos Distro lainnya yang bermain-main dengan tampilan visual yang lucu.
CakCuk Kaos Kreatif ala Surabaya
Nah bagi mereka yang tinggal di Surabaya dan sekitarnya, pisuhan ala jancuk sudah sangat dikenal. Oleh karena itu saat sebuah distro kaos oblong menamai dirinya dengan CakCuk, anak-anak saya cukup antusias untuk membelinya. Sebelumya sih memang mereka pernah melihat tayangan di profil Cakcuk sebagai produsen kaos kreatif ala Surabaya. Sehingga mereka begitu antusias untuk browsing model-model kaos karya CakCuk Surabaya ini.
Akhirnya kemarin malam saat pulang dari Madura menuju kembali ke Sidoarjo, putri saya Dita minta untuk berhenti sebentar di konter CakCuk yang berada di Jalan Ahmad Yani. Maklum, kali ini Dita sedang tajir karena saat pulang ke bertemu dengan Nenek, Om, dan Tantenya, dia mendapatkan angpao yang lumayan banyak, sehingga dia minta untuk mampir belanja kaos CakCuk dari uangnya sendiri.
Dita di depan Distro CakCuk (dok. Pribadi)
Distro Cakcuk ternyata unik juga. Mereka menyediakan kaos mulai dari ukuran anak-anak hingga ukuran raksasa. Loh kok bisa raksasa? Iya, setiap rak ditentukan untuk ukuran anak-anak, Small, Medium, Large, Extra large yang benar-benar cocok bagi Anda yang berbadan besar. Saya sampai tertawa sendiri saat memegang dan membandingkan kaos yang berukuran XL tersebut.
Dita Sedang Memilih Sticker (dok. Pribadi)
Selain kaos yang bergambar dan bertuliskan hal-hal yang unik dan lucu, CakCuk Surabaya juga ternyata mencetak tema-tema desain mereka pada cangkir, stiker dan tas kecil. Jadi 1 desain gambar untuk semua produk. Namun cukup sulit juga memilihkan tema yang tepat untuk anak-anak, terutama anak perempuan. Karena sebagai orang tua, jangan sampai saya salah memilihkan tema yang masih bersifat Humor Tabu seperti tema Dollywood dan pisual ala jancuker lainnya. (Hehehe.. saya sendiri pernah menulis tentang
Manfaat Memaki (bukan Kamus Makian)) Ya, mudah-mudahan CakCuk kedepan semakin kreatif dengan membuat desian tema sesuai dengan peruntukkan usia.
Setelah memilih dan memilah, akhirnya saya merekomendasikan kaos bertema Kebun Binatang Surabaya untuk dipakai Dita, dan kaos bergambar Stasiun Semut untuk dipakai Audi. Tak lupa, Dita juga membeli sebuah stiker seukuran kartu dengan gambar yang sama dengan kaos yang dipilihnya.
Saya menilai, kaos CakCuk ini bukan hanya bagus secara tema desain yang menarik perhatian anak-anak saya, tetapi juga bahan kaos yang digunakan cukup cukup bagus. Sebanding lah dengan harganya yang berkisar antara 45 hingga 65 ribu tergantung dari ukuran kaosnya. Kaos dengan bahan yang bagus biasanya tidka mudah melar walaupun dipakai dan dicuci berkali-kali.
Dita berhasil mendapatkan pilihannya (dok. Pribadi)
Akhirnya, kami pulang dengan riang gembira sambil membawa oleh-oleh kaos CakCuk untuk Dita dan Audi. Lah untuk Bapaknya mana? :D